Rabu, 31 Oktober 2018

Panjang Penyaluran Tulangan dengan Kait Standar


 SNI BAJA TULANGAN BETON :
https://sites.google.com/site/strukturbeton1/sni-2052-2017-baja-tulangan-beton

https://lauwtjunnji.weebly.com/penyaluran-tarik-dengan-kait-standar.html
Penyaluran Dengan Kait Standar
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 dan ACI 318

Penyaluran dengan kait standar hanya diperhitungkan untuk penyaluran tarik -- kait tidak dianggap efektif dan tidak dihitung sebagai penambah kekuatan untuk penyaluran tekan.

Pada bagian ini dibahas penyaluran atau penjangkaran tarik dengan kait standar pada tulangan balok.

Rumus Dasar dan Parameter


Rumus dasar dan parameter koefisien yang digunakan adalah:
(klik untuk memperbesar gambar)
Rumus penentuan Lt min dan radius tekukan kait standar :
Picture
Rumus dan parameter untuk koefisien Ldh :
Picture
Picture
Picture
klik untuk memperbesar tabel
Untuk beton ringan, semua nilai dalam tabel dikalikan faktor λ = 1,3
Untuk tulangan berlapis epoxy, semua nilai dalam tabel dikalikan faktor β = 1,2

Panjang Penyaluran Tulangan Tanpa Kait


Penyaluran Tulangan Tanpa Kait
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 dan ACI 318

Picture
Penyaluran tanpa kait umumnya dilakukan pada penyaluran ke elemen struktur yang menerus
(balok terusan) atau untuk tulangan tekan.

Penyaluran dilakukan jika jumlah tulangan balok pada satu elemen struktur lebih banyak dari balok terusannya, sehingga kelebihan jumlah tulangannya akan diputus dan dapat disalurkan dengan cara tanpa kait ke badan balok terusan tersebut maupun dengan kait ke dalam kolom struktur.

Catatan : untuk beton ringan, seluruh nilai di tabel dikalikan dengan faktor λ = 1,3


https://lauwtjunnji.weebly.com/penyaluran-tulangan-tanpa-kait.html
Penyaluran Tarik Tanpa Kait
(klik untuk memperbesar gambar dan tabel)
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture

Penyaluran Tekan Tanpa Kait
(klik untuk memperbesar gambar dan tabel)
Picture


Picture

Perbedaan Mutu Beton K- dan f'c


Picture
Picture
PBI 1971 N.I.-2 ke SNI 03-2847-2002
Satuan dan Benda Uji Beton
Peraturan tentang desain dan persyaratan mengenai pelaksanaan konstruksi beton bertulang di Indonesia, sampai saat ini yang masih menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah 2 peraturan, yaitu :
  • peraturan lama : PBI 1971 N.I.-2
  • peraturan baru : SNI 03-2847-2002
Secara resmi, begitu peraturan baru disahkan, maka peraturan lama tidak berlaku lagi - namun karena proses pelengkapan SNI pendukung untuk peraturan baru SNI 03-2847-2002 masih terus dilakukan maka kondisi saat ini PBI 1971 N.I.-2 belum sepenuhnya ditinggalkan.

Di bagian ini akan dibahas tentang perbedaan dan konversi antara PBI 1971 N.I.-2 ke SNI 03-2847-2002 tentang satuan dan benda uji beton.

Frekuensi dan jumlah pengambilan benda uji, analisa, evaluasi dan penerimaan hasil pengujian sample/benda uji akan dibahas terpisah

Peraturan Beton Bertulang Indonesia
PBI 1971 N.I.-2 
Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
SNI 03-2847-2002

Benda uji dan satuan standar
Bentuk benda uji standar : kubus, bersisi 15 cm x 15 cm x 15 cm

Satuan kuat tekan karakteristik : kg/cm2

Notasi mutu beton :
K - xxx , yaitu kuat tekan karakteristik = xxx kg/cm2

contoh notasi mutu beton : K-250 (kuat tekan karakteristik = 250 kg/cm2)
Picture

Benda uji dan satuan standar
Bentuk benda uji standar : silinder, diameter 15 cm, tinggi 30 cm

Satuan kuat tekan karakteristik : MPa atau N/mm2

Notasi mutu beton :
fc' = xxx MPa, yaitu kuat tekan karakteristik = xxx MPa  atau xxx N/mm2

contoh notasi mutu beton :  fc' = 30 MPa (kuat tekan karakteristik = 30 N/mm2)
Picture

Konversi benda uji
Faktor konversi standar benda uji :
Picture
Konversi satuan
Faktor konversi satuan dari kg/cm2 ke MPa :

   1 MPa = 1 N/mm2
   1 kg = 9,81 N
   1 N/mm2 = (1/9,81) kg/mm2 = (100/9,81) kg/cm2

  1 MPa = (100 / 9,81) kg/cm2

  1 kg/cm2 = (9,81 / 100) MPa

Konversi benda uji dan satuan 
Picture

Nilai praktis untuk padanan mutu beton antara PBI dan SNI

Untuk keperluan praktis dalam desain dan pelaksanaan, jika tidak ditetapkan secara khusus oleh Konsultan Desain, dapat digunakan acuan panduan praktis sebagai berikut :

Kamis, 13 September 2018

STRUCTURAL ENGINEERS POCKET BOOK

https://sites.google.com/site/strukturbeton1/referensi

Analisis dan Disain Kolom dan Diding Geser (program)



https://drive.google.com/drive/u/1/folders/1myaIozxL8K4ZQg4lrIl5H2s8j3H9CN8F?ogsrc=32

Syarat Penerimaan Mutu Beton


Dalam Triwiyono (2005) dinyatakan bahwa penetapan nilai kuat tekan beton fc’ yang digunakan untuk evaluasi kekuatan struktur tidak boleh diambil lebih besar dari nilai terkecil dari 2 nilai kuat tekan yang dihitung dengan persamaan (1) dan (2) berikut:
1)
Menurut pasal 7.6.5). (4) SNI 03-3403-1991-03 disyaratkan bahwa kuat tekan rata-rata dari tiga beton inti adalah minimal sama dengan 0,85 f’c atau jika diperhitungkan suatu kemungkinan (probability) rentang kuat tekan minimum, dihitung dengan :


2)
Tidak ada satupun beton inti yang kuat tekannya kurang dari 0,75 f’c, sehingga nilai kuat tekan beton dihitung dengan :